hari itu hari kamis . ada olahraga . ada peer bu ninik . ada mendung .
di rumah , TashaBocahCelelekan (Tabocel) sedang mencari-cari sepatu hitam kesayangannya .
mengapa hitam ? bukan . bukan karena kaki nya hitam .
mengapa hitam ? bukan . bukan karena tokai nya hitam .
mengapa hitam ? yak . karena di sekolah . semua harus hitam . sepatu hitam .
biar seragam . biar semacam . biar anak gak macammacam .
gak mau tu sekolah liat anak punya macam . harus jadi satu .
yah daripada dimarahin dan diinjek sepatunya seperti pengalaman yang sudahsudah ,
Tabocel berusaha mencari sepatunya sekuat tenaga .
akhir nya dia menemukan sepatu laknat itu dibalik kulkas .
dia pakai . dia masukkan . ke kaki-kaki nya yang bersisik dan berlemak
(wah, kalo ini sih bu --tiiit--)
sebelum berangkat , Tabocel merasakan bagian dalam nya bergetar .
sepatu nya .
brrr - gitu .
brrr - .
tapi dia diamkan aja . dia memutuskan untuk berangkat ke sekolah bersama ayah .
bersama adek .
di sekolah Tabocel bermain-main dengan penuh stamina dan gairah dan rosa rosa .
tapi pas dia lagi ngobrol sama Cita si Bocah Laknat (Cibonat) ,
-clekit-
ada sesuatu yang menggigit di sepatu nya .
"napa e tash?" tanya Cibonat penuh perhatian .
"gapapa" sahut Tabocel .
"oo yaudah" kata Cibonat lagi .
tapi semakin lama semakin -clekit- rasanya .
tanpa pikir panjang Tabocel berlari ke dalem kelas ,
di sebelah mejanya Reza (kenapa harus mejanya Reza yah , gatau juga)
dia lepaskan .
oo .
sepatunya yang kiri .
dan jatuhlah .
benda coklat dari dalam sepatunya .
oo , rupa rupanya kecoa .
kecoa .
KECOA ! Cibonat langsung berteriak histeris .
sejak hari itu Tabocel selalu memakai sepatu biru , bukan hitam .
waw . sungguh pengalaman yang mengubah jalan hidup .
dan scary . sungguh scary , sobat gaul .
0 penghargaan:
Posting Komentar